Merupakanmedia pembelajaran tentang apa saja Komponen pendukung E-Learning yang ditujukan untuk pembelajaran bagi Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Multimedia Kelas X. Tipe File: swf | Multimedia Ukuran: 492.17 KB Download. Install aplikasi SWF player di perangkat untuk membuka file SWF yg diunduh
Matakuliah ini berisi tentang, (1) konsep Dasar e-learning, (2) sejarah perkembangan e-learning dan model penerapan e-learning di berbagai negara, (3) Karakteristik e-learning : kelebihan dan manfaat. Masuk. 08114112244. serta komponen pendukung e-learning . Jenis-jenis E-Learning; Tugas 2; Sampul Tugas; 10 tanggapan Absensi;
Pembahasannya meliputi: a) pengertian, manfaat, dan fungsi e-learning; b) Teori Belajar pendukung e-learning; c) Komponen e-learning; dan d) Fasilitas dan Lingkungan E-Learning. Capaian Pembelajaran Pertemuan II. Mahasiswa memahami konsep dasar pengembangan e-learning.
Syauqie komponen e learning. Komponen Pembelajaran yang Terlibat dalam Online Learning (E-Learning) - Elsya MES. P2 komponen e learning. Komponen e-Learning - Ahmad Dahlan. Mengatasi Empat Kendala Utama Dalam Rangka Optimalisasi Pembelajaran E- learning di Sekolah Dasar Halaman all - Kompasiana.com. Kegiatan Belajar 1 Kelas Maya - irma's note
eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. Definisi-definisi lain berserakan di buku-buku dan internet.
18 Komponen pendukung untuk pembelajaran e-learning adalah, kecuali .. a. Perangkat Keras d. Konten Pembelajaran b. Perangkat Lunak e. Brainware c. Infrastruktur 19.Perangkat pendukung kelas maya adalah . a. LMS d.
a. Jenis-Jenis E-Learning. Model-model e-learning pembelajan Daring penuh terbagi ke dalam beberapa jenis. Adapaun jenisnya sebagai berikut : 1. Web-Based Learning. Pembelajaran berbasis Websiate learning dimana proses pembelajaran dilakukan melalui dalam jaringan dengan memanfaatkan Learning Management System.
5wAe4a. Pengertian E-Learning Ilustrasi E-Learning E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran Michael, 201327. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi Chandrawati, 2010. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa Ardiansyah, 2013. Karakteristik E-learning Menurut Rosenberg 2001 karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Karakteristik E-learning menurut Nursalam 2008135 adalah Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Memanfaatkan keunggulan komputer digital media dan komputer networks Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri self learning materials kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. Manfaat E-learning Manfaat E-learning adalah Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi. Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk 2009309 adalah Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan. Kelebihan E-learning Kelebihan E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media Sujana, 2005 253 . Menurut L. Tjokro 2009187, E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan. Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test. Kekurangan E-learning Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova 2006354 adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih seperti komputer, monitor, keyboard, dsb. Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam 2008140 sebagai berikut Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT information, communication, dan technology. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer. Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet. Kurangnya penguasaan bahasa komputer. Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik. Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai. Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi. Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan. Peserta didik dapat merasa terisolasi. Komponen-komponen E-learning sistem e-learning terdiri dari komponen-komponen yang membentuk sistem e-learning tersebut. Berikut komponen-komponen utama dalam sebuah sistem elearning. Inftastruktur e-learning Infrastruktur e-learning dapat berupa sebuah personal computer PC, jaringan komputer lokal intranet, internet, dan media multimedia atau teleconfrence Sistem dan Aplikasi e-learning Sistem perangkat lunak e-learning yang berguna untuk mem-virtualisasikan proses belajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi pembelajaran, forum diskusi, sistem penilaian raport, sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses pembelajaran. Sistem perangkat lunak dalam pembelajaran e-learning tersebut yang dikenal dengan Learning Management System LMS. Kita bisa memanfaatkan LMS OpenSource yang banyak diinternet dan memilih yang sesuai dengan model yang kita harapkan untuk membangun e-learning sekolah maupun universitas. Konten e-learning Konten dan bahan ajar untuk sistem e-learning. Konten dalam e-learning dapat berbentuk multimedia interaktif Multimedia-based Content, dapat juga berbentuk teks seperti buku pelajaran dan materi ajar lainnya. Materi tersebut disimpan dalam sebuah Learning management System sehingga siswa dapat mengakses kapanpun apabila e-learning berbasiskan teknologi internet. Komponen Pendukung E-learning Elearning sebagai salah satu teknologi pembelajaran sebagai media yang berbasis teknologi internet besar manfaatnya dalam mendukung pencapaian penyampaian informasi. Sarana dan prasarana baik hardware maupun software perlu keterdukungan semua lapisan. Dalam pembelajaran yang memanfaatkan e-learning dibutuhkan berbagai komponen pendukung, yaitu a. Perangkat keras hardware komputer, laptop, netbook, maupun tablet. b. Perangkat lunak software Learning Management System LMS, Learning Content Management System LCMS, Social Learning Network SLN. c. Infrastruktur Jaringan intranet maupun internet. d. Konten pembelajaran. e. Strategi interaksi/komunikasi pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran E-learning Konvensional Pembelajaran tergantung kepada kemampuan pengajar Sumber belajar terpusat di sekolah Pengajar sebagai sumber ilmu Belajar terkendalah masalah ekonomi, jarak, ruang dan waktu Perlu sarana dan prasarana belajar yang memadai serta sdm pengajar yang memahami benar setiap ilmu yang diajarkan. e-Learning pembelajaran tidak tergantung kepada pengajar sumber belajar banyak tersedia dan mudah diakses pengajar hanya sebagai mediator atau pembimbing belajar dapat dilakukan kapan dan dimanapun tanpa terkendala ruang dan waktu perlu kesiapan kebijakan, infrastruktur dan sdm pengguna IT. Jenis-jenis E-learning Learner-led e-Learning Kategori ini dikenal pula dengan istilah self-directed e-learning. Yaitu, e-learning yang dirancang untuk memungkinkan pemelajar belajar secara mandiri. Itulah sebabnya disebut dengan learner-led e-learning. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pembelajaran bagi para pemelajar mandiri independent learner. Begitu katanya. Mbah Will juga menyampaikan bahwa learner-led e-Learning berbeda dengan computer-based training yang sama-sama didedikasikan untuk belajar mandiri. Bedanya, dalam computer-based training, pemelajar mempelajari materi tanpa melalui jaringan internet atau web, tapi via komputer, seperti melalui CD-ROM atau DVD. Nah, dalam learner-led e-learning, semua materi seperti multimedia presentation, html, dan media interaktif lain dikemas dan dideliver via jaringan internet/web. Instructor-led e-Learning Tentu saja, jenis yang atu ini merupakan kebalikan dari learner-led e-learning, yaitu penggunaan teknologi internet/web untuk menyampaikan pembelajaran seperti pada kelas konvensional. Pendek kata, kelas pindah ke web. Begitu kira-kira. Konsekuensinya, memerlukan teknologi pembelajaran sinkronous real time seperti konferensi video, audio, chatting, bulletin board dan sodara sejenisnya. Facilitated e-Learning Kategori ini, merupakan kombinasi dari learner-lead dan instructor-led e-learning. Jadi, bahan belajar mandiri dalam beragam bentuk disampaikan via website seperti audio, animasi, video, teks, dalam berbagai format tertentu dan komunikasi interaktif dan kolaboratif juga dilakukan via website seperti forum diskusi, konferensi pada waktu-waktu tertentu, chatting, dll. Embedded e-Learning Kategori ini agak berbeda. Embedded e-Learning memberikan upaya agar terjadi semacam just-in time training. Mbah Will menjelaskan sama dengan electronic performance support system. Kategori e-learning ini dirancang untuk dapat memberikan bantuan segera, ketika seseorang ingin menguasai keterampilan, pengetahuan atau lainnya sesesegera mungkin saat itu juga dengan bantuan aplikasi program yang ditanam diwebsite. Saya berikan ilustrasi, kalau gitu. Sebuah rumah sakit, mengembangkan aplikasi berbasis web, yang memungkinkan seorang dokter memperoleh informasi tentang suatu gejala dan kemungkinan penyebab serta alternatif pengobatan yang tepat ketika ia sedang mendiagnosa pasien di kamar periksa. Tentu saja di kamar periksa disediakan workstation komputer yang terhubung dengan aplikasi berbasis web tersebut. Semacam job aids yang dideliver via web. Mungkin begitu, maksudnya. Telementoring dan e-Coaching Kategori ini adalah pemanfaatan teknologi internet dan web untuk memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh. Dalam konteks ini, tool seperti telekonferensi video, audio, komputer, chatting, instant messaging, atau telepon dipergunakan untuk memandu dan membimbing perkembangan peserta belajar pemelajar dalam menguasai pengetahuan, keterampilan atau sikap yang harus dikuasainya. Sama halnya dengan embedded e-learning, kategori ini, lebih banyak diaplikasikan di industri atau perusahaan-perusahaan besar di era global ini. Langkah Membuat Akun E-learning Untuk Mahasiswa Klik pada Create New Account. Cari dengan teliti pada layar laptop atau pada komputer! Fitur itu pasti tersedia. Isi user name dengan NIM dan buat password dengan password yang pasti Anda ingat. Jangan menyulitkan diri sendiri dengan password yang susah diingat. Isi nama First Name dan Surname dengan nama sesuai nama di daftar hadir kuliah. Isi email dengan email yang pasti dapat sampai salah mengetik alamat email anda. Anda harus memiliki alamat email yang aktif dan bisa dibuka. Jangan menggunakan alamat email yang tidak aktif atau tidak bisa dibuka. Jika Anda menggunakan alamat email yang tidak bisa dibuka, akun Anda pasti tidak akan dapat dikonfirmasi. Setelah selesai mengisi formulir pendaftaran. Sebuah email akan dikirimkan ke alamat email yang Anda masukkan. Baca email yang dikirimkan, dan klik pada link situs yang ada. Keanggotaan Anda akan dikonfirmasikan dan Anda akan mulai bisa login. Setelah login, pilih mata kuliah yang ingin Anda ikuti. Jika Anda diminta untuk memasukkan “enrollment key” -, masukkan enrollment key yang diberikan oleh dosen untuk mendaftar dimatakuliahnya
Source publicationIn today's world, a new level of commitment is required in order to educate the young generation and e-learning perhaps emerges as an important tool of imparting knowledge and information. The challenge, however, is to provide a suitable means to disseminate disparate information in a dynamic, open and distributed e-learning environment. While ther...... However, having an e-learning strategy and programs is not enough to guarantee success. There should be a clear and well-thought-out implementation strategy and plan Georgescu, 2006. Personal Learning Environment PLE recognizes that learning is continuing, and tools are needed to support that learning. ... Mateja BrozovićMarina ErcegovićGunther Meeh-BunseBackground The pandemic of Covid-19 brought significant changes to the education system and forcibly accelerated the process of digitizing teaching. Students and educators had to adapt to the new way of education, facing challenges such as technical problems and a lack of technical skills and social contact. Objectives The purpose of the paper was to explore the attitudes of the university and high school educators and students towards the pandemic’s impact on digitization in teaching. Methods/Approach Data were collected through a questionnaire distributed to university and high school educators and students in Croatia, Poland, Serbia and Germany in the field of accounting, finance, trade, tourism, and other areas of interest, resulting in 2,897 responses. The results were analyzed using descriptive statistics and non-parametric tests. Results The research showed that 1 high school students were less optimistic about the positive impact of the pandemic on applying digital tools in teaching than university students, 2 educators generally prefer traditional exams, while students generally prefer e-exams, 3 a higher proportion of university respondents believe that e-learning should be used as an important addition to traditional teaching when compared to high school respondents. Conclusions The pandemic has changed how the teaching process will be performed, but we should learn from experience and address the issues with e-learning.... e-Learning dapat menghilangkan batasan-batasan pembelajaran taradisonal pada lingkup ruang, waktu dan biaya serta menawarkan fleksibilitas bagi siswa maupun guru dalam proses belajar-mengajar. Selain itu, dengan e-Learning kegiatan belajarmengajar akan lebih menarik dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Harandi, 2015 Pengembangan e-Learning ini memuat komponen-komponen perangkat pembelajaran seperti silabus, penugasan, modul/bahan ajar, dan lain sebagainya Mircea and Associate, 2018. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan menguranggi batas-batasan dalam proses pembelajaran di SMAN 1 Jasinga Kabupaten Bogor Jawa Barat, kami bermaksud mengadakan pengabdian berupa Pelatihan Pengembangan E-Learning di sekolah tersebut. ... Sugianto ArjoTelah dilakukan pengabdian kepada masyarakat tentang manajemen sistem pembelajaran online atau e-Learning. Sistem pembelajaran e-Learning dibangun berdasarkan pada tingkat kebutuahan di era modern seperti saat ini atau sebagai bentuk perwujudan dari revolusi industri e-Learning merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan secara online sehingga dapa diakses dimanapun dan kapanpun. Adapun e-Learning yang digunakan dalam pelatihan ini adalah student centre bersifat open dan dapat dijumpai dilaman student centre ini memuat fitur-fitur informasi mata pelajaran, informasi Board, Resources dan Assignments. Berdasarkan pada hasil analisis kebutuhan di SMAN 1 Jasinga, kabupaten Bogor bahwa penerapan e-Learning di sekolah tersebut belum sama sekali dilaksanakan. Olehkarena itu melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan semua elemen ditingkat sekolah mampu memahami dan menerapkan sistem tersebut. Hasil pelaksanaan pelatihan manajemen sistem pembelajaran e-Learning di SMAN 1 Jasinga memperlihatkan antosiasme yang tinggi dengan hadirnya semua guru dan staf pada kegiatan tersebut. Adapun jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berjumlah 50 orang. Adapun ketidak hadiran siswa disebabkan oleh padatnya penjadwalan disekolah sehingga tidak memungkinkan pada kegiatan tersebut. Hadirnya guru dan staf pada kegiatan tersebut diharapkan setelah dilakukannya kegiatan ini pihak sekolah dapat menerapkan sistem pembelajaran e-Learning yang sangat fleksibel terhadap situasi penjadwalan... godine Savjet ministara Evropske unije identifikovao je IKT kao ključnu komponentu za uspješno kreiranje evropskog prostora znanja čime je započet proces reforme visokog obrazovanja u Evropi [3]. U skladu sa usvojenom strategijom, Evropska komisija je pokrenula e-Learning inicijativu kojom je podržano uvoenje IKT-a u proces obrazovanja i implementacija e-učenja [4]. Kao posljedica te inicijative 2001. ...Sadržaj-Današnje doba karakteriše veoma intenzivan i dinamičan razvoj na polju informaciono-komunikacionih tehnologija što ima za posljedicu otvaranje novih mogućnosti njihove primjene sa ciljem postizanja što kvalitetnijeg obrazovanja. Istraživanja sprovedena u poslednjih deset godina pokazuju evidentan porast stepena primjene elektronskog učenja u cijelom svijetu, kako na institucionalnom nivou tako i po broju studenata koji se odlučuju da takve vidove nastave pohaaju. U ovom radu su prikazani rezultati istraživanja sprovedenog na Univerzitetu u Istočnom Sarajevu sa ciljem identifikovanja trenutnog stanja u domenu implementacije elektronskog učenja. Rezultati istraživanja trebaju biti polazna tačka na osnovu koje će se izvršiti definisanje budućih aktivnosti koje se trebaju preduzeti u cilju podizanja kvaliteta nastavnog procesa na Univerzitetu kroz implementaciju sistema za elektronsko učenje. Ključne riječi – elektronsko učenje; e-learning; univerzitet; anketno istraživanje.... Asynchronous technologies deliver content one way at one point in time and can include email, video, blogs and audio aids. Synchronous technologies deliver two or more technologies at the same time and can include teleconferencing, chat rooms and web conferencing [8]. It may be safe to say that synchronous technologies are typically used for trainer-led eLearning, and that asynchronous technologies may be typically used for trainee-led eLearning. ...Today's molecular life scientists are well educated in the emerging experimental tools of their trade, but when it comes to training on the myriad of resources and tools for dealing with biological data, a less ideal situation emerges. Often bioinformatics users receive no formal training on how to make the most of the bioinformatics resources and tools available in the public domain. The European Bioinformatics Institute, which is part of the European Molecular Biology Laboratory EMBL-EBI, holds the world's most comprehensive collection of molecular data, and training the research community to exploit this information is embedded in the EBI's mission. We have evaluated eLearning, in parallel with face-to-face courses, as a means of training users of our data resources and tools. We anticipate that eLearning will become an increasingly important vehicle for delivering training to our growing user base, so we have undertaken an extensive review of Learning Content Management Systems LCMSs. Here, we describe the process that we used, which considered the requirements of trainees, trainers and systems administrators, as well as taking into account our organizational values and needs. This review describes the literature survey, user discussions and scripted platform testing that we performed to narrow down our choice of platform from 36 to a single platform. We hope that it will serve as guidance for others who are seeking to incorporate eLearning into their bioinformatics training programmes.... [2]. The eLearning initiative [3] reinforced the need for innovative pedagogical approaches and for objectives regarding quality and easy access to eLearning resources and services. In the domain of Higher Education HE, recognizing that universities play a key role in the production and dissemination of knowledge, in the development of social, pedagogical and technological research, some experiments in the field of eLearning were settled related, for instance, with University organization or curricula, or with the assess of the impact of ICT for interactions among teachers and students. ...The main subject of this paper is to present and discuss a technical solution based on the Information and Communication Technologies ICT that is proposed to be implemented in a Higher Education HE institution in Portugal. It is believed, that this project will change profoundly the administrative organization and the teaching-learning paradigm inside the Polytechnic Institute of Setúbal PIS. This project will cover three different and complementary areas a Wireless LAN area, an Administrative and Informative area and an eLearning area. Other relevant aspects and remarks, regarding eLearning issues, will also be taken into consideration, illustrating the most significant activity of the PIS academic staff in what concerns the eLearning field. Serhat ÇOBANPolicies towards qualification of labour are getting common in today’s societies and people in high ranks put their efforts to encourage it by creating political documents. E-learning practices which are getting popular thanks to advancements in communication tech and political documents concerned of these practices should be examined in such way. While observing that increase in demand for qualification of labour gaining speed accereleratingly in order to reorganize the capital and overcome structural crises due to capitalism. Such work will continue to create traces in the demand of approaches toward e-learning. Especially, approaches of e-learning mentioned in political documents which are created accordingly to information society of European Union will be considered by realizing this demand. Florin D. SalajanThis article discusses the emergence of a European E-Learning Area EELA as a consequence of three factors that can be observed in the e-learning developments over the past decade. The first factor consists of the carving of a policy sector in e-learning via formal instruments such as the eLearning Programme, the Lifelong Learning Programme and an array of other e-learning policy stipulations embedded in larger policy instruments at European level Framework Programme. The second factor is represented by the mainstreaming of e-learning activities, both through formal and informal measures across multiple domains. Finally, the proliferation and consolidation of interlinked networks of practice as incubators of e-learning innovation and sharing of expertise act as the third factor in the shaping of EELA. The conceptualisation of EELA is substantiated through an analysis of the European e-learning policy documentation and the findings of a questionnaire distributed to the coordinators of projects under the eLearning Programme. In light of the findings, theoretical and practical implications for EELA as a nascent policy domain are explored and offered as a basis for further debate on this paper reports on an effort to use Stagecast CreatorTM as a means for developing modelling skills among undergraduate students taking an introductory course in science that took place in a virtual learning environment WebCTTM. An inquiry-based curriculum was implemented, which guided students working in small groups to collect and study moon observations and construct a series of successive models of the moon phases using Stagecast CreatorTM. Students' reflective journals and reports of synchronous discussions were the means for collecting data. The findings show that the WebCTTM platform supported the on-line collaboration among students in the course that was used to help them improve their models through the use of Stagecast CreatorTM. Specifically, students' groups shared their models with other groups through WebCTTM, and provided feedback about each other's models, indicating model limitations and suggesting possible improvements. The results also suggest that students believed that the on-line collaboration supported their learning growth as well as the process of developing modelling skills. Students found it extremely fruitful to exchange ideas with other groups, to read and make suggestions for model improvements and to collaborate with almost all students in the course – which would have been impossible without the on-line collaboration tool. Collaboration in learning situations like the one presented in this paper involves exchanging, negotiating and critiquing ideas for the purpose of building new, more refined knowledge. This collaborative process became feasible due to the fact that sharing and viewing Stagecast CreatorTM files through the Internet is fully compatible with web-browsers. We suggest that the process of model deployment was practically made possible due to the combined use of Stagecast CreatorTM and WebCTTM. Susan L. RobertsonThis paper seeks to instantiate the claimsreferred to by Dale 2002 that a new functional and scalar division of labour is emerging in education through an analysis of a key mechanism,of governance proposed,by the European Commission—the,development,of public-private partnerships PPPs as the means,to develop the eEurope/eSociety/eLearning strategy. In the view of the Commission, a viable education strategy mustinvolve the business sector if it is to respond to the demands,of a knowledge,economy. In this paper I argue that the Commission,and key economic,actors are engaged,in promoting public- private-partnerships, discursively and materially, as a means to embed a
Di Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah munculnya e-learning atau pembelajaran elektronik. E-learning memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi para pelajar untuk belajar secara online tanpa batasan waktu dan dibalik kepraktisannya, terdapat komponen pendukung yang memainkan peran penting dalam kesuksesan e-learning. Dalam artikel ini, Brebesnesia akan mengenalkan beberapa komponen penting yang mendukung sistem Platform E-LearningKomponen utama dari e-learning adalah platform yang menyediakan lingkungan virtual untuk pembelajaran. Platform e-learning biasanya berbentuk situs web atau aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mengakses materi pelajaran, tugas, ujian, dan interaksi dengan pengajar dan sesama pelajar. Beberapa platform e-learning populer termasuk Moodle, Blackboard, dan Google Konten PembelajaranKonten pembelajaran adalah inti dari e-learning. Komponen ini mencakup materi pelajaran yang disajikan dalam format digital, seperti teks, gambar, video, dan audio. Konten pembelajaran harus disusun dengan baik, mudah dipahami, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Penggunaan multimedia dalam konten pembelajaran dapat membantu meningkatkan keterlibatan dan pemahaman Interaksi dan KolaborasiE-learning bukan hanya tentang belajar sendiri, tetapi juga tentang interaksi dan kolaborasi antara pelajar dan pengajar. Komponen ini mencakup fitur seperti forum diskusi, ruang obrolan, dan kolaborasi dalam tugas kelompok. Interaksi dan kolaborasi ini memungkinkan pelajar untuk saling berbagi pemikiran, memperdalam pemahaman, dan memperluas Evaluasi dan Umpan BalikEvaluasi merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Dalam e-learning, komponen ini mencakup tugas, ujian, dan kuis yang digunakan untuk mengukur pemahaman pelajar. Sistem e-learning juga harus menyediakan umpan balik yang konstruktif dan informatif untuk membantu pelajar meningkatkan prestasi Dukungan TeknisDalam lingkungan e-learning, dukungan teknis menjadi komponen yang sangat penting. Pelajar dan pengajar harus mendapatkan dukungan teknis yang memadai untuk mengatasi masalah teknis, seperti masalah koneksi internet, akses platform, atau masalah perangkat keras. Dukungan teknis yang responsif dan efektif sangat penting untuk menjaga kelancaran proses Keamanan dan PrivasiDalam era digital, keamanan dan privasi menjadi hal yang sangat penting dalam e-learning. Komponen ini mencakup langkah-langkah untuk melindungi data pribadi pelajar dan menjaga kerahasiaan informasi penting. Sistem e-learning harus memiliki kebijakan keamanan yang ketat dan menjaga privasi pengguna dengan menggunakan enkripsi dan perlindungan telah menjadi bagian integral dari dunia pendidikan modern. Untuk mencapai kesuksesan dalam e-learning, komponen pendukung yang telah disebutkan di atas harus dipertimbangkan dengan baik. Dengan platform e-learning yang kuat, konten pembelajaran yang baik, interaksi yang bermakna, evaluasi yang efektif, dukungan teknis yang handal, dan keamanan yang terjamin, e-learning dapat menjadi sarana pembelajaran yang efektif dan inklusif di era digital Artikel Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS
Back160Size KiBEkstensi File jpgPanjang 326 pxTinggi 372 pxDetail Gambarkan Ilustrasi Komponen Pendukung E Learning Koleksi No. 35. Silahkan zoom untuk melihat ukuran gambar yang lebih besar dengan mengeklik ke arah gambar. File gambar ini memiliki lisensi tergantung dari penguploadnya berikanlah atribut kepada si pengupload gambar atau ke website ini untuk Gambarkan Ilustrasi Komponen Pendukung E Learning Koleksi No. 35 Download Gambar
Uploaded byismyndar 0% found this document useful 0 votes4 views2 pagesDescriptionNOTEPADCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsTXT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes4 views2 pagesMateri Pokok Teknik Animasi 2D&3DUploaded byismyndar DescriptionNOTEPADFull descriptionJump to Page You are on page 1of 2Search inside document You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
gambarkan ilustrasi komponen pendukung e learning